Jumbotron-image

PUBLISHED

27/07/2025

BAGIKAN

Muhammadiyah: Kontribusi, Dedikasi, dan Loyalitas untuk Ekonomi Indonesia

Muhammadiyah: Kontribusi, Dedikasi, dan Loyalitas untuk Ekonomi Indonesia

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, tidak hanya dikenal dalam bidang dakwah dan pendidikan, tetapi juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional. Sejak didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, Muhammadiyah telah menjadi motor penggerak perubahan sosial yang tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga menaruh perhatian besar terhadap aspek kesejahteraan umat melalui pendekatan ekonomi yang berbasis nilai-nilai Islam.

Kontribusi Muhammadiyah dalam Ekonomi Nasional

Kontribusi Muhammadiyah terhadap ekonomi Indonesia tercermin dari berbagai inisiatif strategis dalam bentuk pendirian lembaga keuangan syariah, koperasi, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM), dan pengembangan kewirausahaan. Lembaga seperti Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) menjadi contoh nyata bagaimana Muhammadiyah memberdayakan ekonomi masyarakat kecil dan menengah. Melalui jaringan BTM yang tersebar di berbagai daerah, Muhammadiyah berhasil menjangkau masyarakat akar rumput, membantu akses pembiayaan mikro, serta memberikan pelatihan kewirausahaan yang mendukung penguatan ekonomi umat.

Selain itu, Muhammadiyah juga aktif dalam pengembangan ekonomi sosial melalui gerakan filantropi Islam seperti zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara profesional oleh Lazismu (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah). Dana yang dihimpun kemudian disalurkan untuk program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Dedikasi untuk Keadilan Sosial dan Ekonomi

Dedikasi Muhammadiyah dalam membangun ekonomi Indonesia ditopang oleh prinsip keadilan sosial sebagaimana termaktub dalam ajaran Islam. Muhammadiyah memahami bahwa penguatan ekonomi tidak hanya berkutat pada pertumbuhan angka, tetapi juga distribusi yang adil dan merata. Melalui berbagai program pemberdayaan komunitas, pelatihan vokasi, dan pendirian lembaga pendidikan ekonomi syariah, Muhammadiyah menanamkan nilai-nilai etika, integritas, dan profesionalisme kepada generasi muda.

Universitas Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, turut mencetak kader-kader ekonom muslim yang siap bersaing dalam dunia profesional sekaligus tetap berpegang pada prinsip-prinsip syariah. Hal ini menunjukkan dedikasi Muhammadiyah dalam mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang mampu membawa perubahan dalam sistem ekonomi nasional.

Loyalitas Muhammadiyah terhadap Bangsa dan Negara

Loyalitas Muhammadiyah terhadap Indonesia tidak pernah diragukan. Dalam bidang ekonomi, Muhammadiyah senantiasa mendukung program-program pemerintah yang sejalan dengan kepentingan rakyat dan nilai-nilai keadilan. Muhammadiyah juga berperan sebagai mitra kritis yang memberikan masukan terhadap kebijakan ekonomi yang kurang berpihak kepada masyarakat kecil. Melalui Muktamar, Tanwir, dan berbagai forum nasional, Muhammadiyah terus mengawal arah kebijakan pembangunan ekonomi agar tetap berpijak pada kemaslahatan bersama.

Di era digital dan revolusi industri 4.0, Muhammadiyah tidak tertinggal. Inovasi digital dalam pengelolaan zakat dan wakaf, pengembangan platform e-commerce UMKM binaan Muhammadiyah, serta digitalisasi lembaga keuangan syariah, menjadi bukti loyalitas Muhammadiyah dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasar perjuangan.


Penutup

Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa organisasi keagamaan dapat memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi bangsa. Dengan kontribusi nyata, dedikasi berkelanjutan, dan loyalitas yang tinggi terhadap cita-cita keadilan sosial, Muhammadiyah menjadi kekuatan strategis dalam menciptakan ekonomi Indonesia yang lebih berdaya, mandiri, dan berkeadilan. Semangat amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi dasar gerakannya terus menjadi suluh penerang dalam membangun negeri.